KELAMPUNG.COM, BANDAR LAMPUNG – Komitmen Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan semakin nyata. Melalui program-program strategis yang melibatkan baik perbaikan infrastruktur maupun partisipasi aktif warga, Pemkot menegaskan arah kebijakannya untuk menjadikan Bandar Lampung sebagai kota ramah lingkungan.
Langkah konkret yang dilakukan adalah penambahan dan perawatan armada pengangkut sampah yang mencakup 96 dump truck dan 28 armroll. Jumlah ini disiapkan untuk menjangkau seluruh wilayah kota, termasuk daerah-daerah padat penduduk. DLH memastikan bahwa seluruh armada dijaga dalam kondisi optimal melalui sistem perawatan rutin dan respons cepat terhadap kerusakan.
Selain itu, Pemkot tak ingin hanya mengandalkan sistem angkut buang. Kesadaran masyarakat dianggap sebagai bagian penting dari proses pengelolaan limbah. Karena itu, program bank sampah kembali digencarkan dengan target ambisius: terbentuknya 200 bank sampah aktif hingga tahun 2026.
PLH Kepala DLH, Veni Devialesti, menyatakan bahwa pendekatan berbasis masyarakat ini terbukti mampu mengurangi beban sampah ke TPA dan sekaligus mendorong ekonomi sirkular di tingkat lokal. “Kami ingin warga menjadi pelaku utama dalam pengurangan sampah. Bank sampah adalah wadah edukatif sekaligus ekonomis bagi masyarakat,” ujar Veni.
Dengan melibatkan warga dalam pengelolaan sejak dari rumah tangga, Pemkot berharap terjadi perubahan perilaku yang berkelanjutan. Warga didorong untuk memilah, menyetor, dan bahkan mendapatkan keuntungan ekonomi dari sampah yang selama ini dianggap tak bernilai.
Kombinasi antara armada pengangkut yang handal dan dukungan masyarakat melalui bank sampah diyakini menjadi formula efektif untuk menciptakan kota yang lebih bersih dan sehat. Pemerintah optimistis, jika program ini berjalan sesuai rencana, Bandar Lampung dapat menjadi role model pengelolaan sampah terpadu di tingkat nasional. (*)