KELAMPUNG, LAMPUNG, BANDAR LAMPUNG – Kejaksaan Tinggi Lampung terus membuktikan diri sebagai institusi yang tidak hanya bergerak di bidang hukum, tetapi juga aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui program Asta Cita, Kejati memperkenalkan pendekatan pendampingan ekonomi secara menyeluruh bagi pelaku usaha dan petani, sebagai bagian dari misi besar membangun kesejahteraan masyarakat dari hulu hingga hilir.
Program Asta Cita kini diperkuat dengan pendirian Posko Tim Akselerasi di seluruh Kejaksaan Negeri se-Lampung. Posko ini berfungsi sebagai pusat layanan terpadu untuk pelaku UMKM, mulai dari pengurusan perizinan, perlindungan hukum melalui pendaftaran merek dan paten, hingga pelatihan digitalisasi usaha.
Selain itu, di sektor pertanian, Kejati Lampung juga turun langsung dengan memberikan bantuan bibit, pupuk, serta membuka akses distribusi hasil panen. Upaya ini diharapkan dapat memutus ketergantungan petani terhadap tengkulak serta sistem ijon yang selama ini menjadi beban berat bagi kehidupan para petani kecil.
Menurut Kepala Kejati Lampung, Danang Suryo Wibowo, Asta Cita bukan sekadar program seremonial, melainkan inisiatif nyata untuk membangun ketahanan ekonomi masyarakat dari akar rumput.
“Kami ingin membantu masyarakat agar bisa mandiri, baik dari sisi hukum, usaha, hingga distribusi produk. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial institusi kami,” tegas Danang.
Program ini juga disambut positif oleh Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana. Ia menyebut inisiatif Kejati Lampung sebagai bentuk keberpihakan nyata kepada rakyat kecil yang sering luput dari perhatian.
“Pemkot akan terus mendukung langkah ini. Semoga masyarakat, baik pelaku usaha maupun petani, bisa merasakan manfaatnya langsung,” ucap Eva.
Dengan sinergi berbagai pihak dan komitmen yang kuat, Program Asta Cita diharapkan mampu menciptakan perubahan nyata dalam kehidupan ekonomi masyarakat Lampung, menuju masa depan yang lebih sejahtera dan mandiri. (*)
