BudayaWisata

Tupping, Kisah Kebesaran Seni dan Semangat Patriotisme

×

Tupping, Kisah Kebesaran Seni dan Semangat Patriotisme

Sebarkan artikel ini

KELAMPUNG.COM – Di Lampung Selatan, terdapat satu kegemilangan seni yang tak tertandingi, Tupping. Bersumber dari kearifan budaya Kalianda, Lampung Selatan, seni topeng ini mengukir kebesaran dan kegagahan dalam setiap geraknya.

Tupping, sebuah seni topeng khas Lampung Selatan, memukau dengan karakter-karakternya yang khas. Dari ksatria sakti hingga kesatria berwibawa, dari putri yang anggun hingga anak-anak yang pilu, setiap ekspresi wajah dalam Tupping menyiratkan kisah dan karakter yang berbeda-beda. Setiap tokoh yang ditampilkan dalam Tupping membawa warna tersendiri, menjalin sebuah narasi yang memukau dalam setiap pertunjukannya.

Pada zaman dahulu, Tupping dianggap sebagai suatu keberkahan yang sakral. Keberadaannya dijaga dengan ketat, dengan jumlah yang spesifik dan pemilihan pemakainya yang tidak sembarangan. Di daerah Kuripan, misalnya, hanya 12 buah Tupping yang ada, dan setiap satu hanya bisa dikenakan oleh individu dari garis keturunan tertentu. Begitu pula di daerah Canti, dengan ketentuan yang sama untuk pemuda berusia 20 tahun.

Kini, Tupping diangkat sebagai panggung bagi drama tari kepahlawanan oleh masyarakat Lampung. Cerita-cerita pahlawan seperti Radin Inten I (1751-1828), Radin Imba II (1828-1834), dan Radin Inten II (1834-1856) membara dalam setiap gerakan, mengisahkan perjuangan melawan penjajah Belanda. Mereka adalah pahlawan-pahlawan bangsa yang berani, menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Lampung yang tak kenal lelah dalam menghadapi penindasan.

Baca Juga:  Festival Sekura Jadi Budaya Unik Menyambut Hari Raya Idul Fitri di Lampung Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *